21/06/15

Selfie dan Marketing

Berawal dari status pak Mudji yang mengutip tulisan Reinald Khasali tentang trend foto selfie dari pandangan marketing, ada komentar yang mencolek (istilah di sosmed) saya tentang selfie saya di depan Citilink.

Saya memang sadar betul waktu mengambil foto selfie di depan Citilink. Sadar bahwa saya bisa ikut mengiklankan Citilink, termasuk dengan status yang saya tulis "mudah, murah, cepat, ... dan tidak lelah..."
Paling tidak, ada sekitar 2000 orang dalam daftar teman yang berpotensi membaca itu. Syukur-syukur, tambah teman dari teman yang men "like" dan memberi komentar.
Revolusi media sosial yang terjadi saat ini memberi peluang "marketing" yang luar biasa. Oleh karena itu, semua orang atau organisasi yang memerlukan "marketing" bagi produknya perlu memanfaatkan media sosial yang ada, seperti yang disampaikan Reinald Khasali.

Di kantor, saya juga selalu menekankan kepada semua staf untuk memiliki akun media sosial dan digunakan untuk menyampaikan pesan reformasi pengadaan.
Kesukaan akan berfoto selfie juga membantu mengenalkan LKPP. Banyak orang dari daerah yang datang ke LKPP berfoto selfie di depan tulisan LKPP. Saya rasa, LKPP menjadi lebih dikenal karena foto-foto ini yang diunggah ke sosmed.
Hanya saja, karena sebagian besar yang berfoto selfie di kantor LKPP adalah para pelaksana pengadaan, bukan para pimpinan instansi, maka LKPP lebih dikenal di kalangan pelaksana pengadaan, dan belum secara luas di kalangan pengambil keputusan.
Tapi, 5 tahun lagi, pasti sudah berbeda, karena para pengambil keputusan nantinya adalah para pelaksana saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar