23/03/12

Militansi Pengelola LPSE

Paling tidak sudah ada beberapa orang yang cukup berpengaruh yang menyampaikan kekagumannya terhadap militansi rekan-rekan yang mengelola LPSE. Betul. Bagi para pengamat di luar, pada setiap rakor, sangat terasa semangat dan militansi semua orang yang terlibat dalam membangun e-procurement di tanah air.

Pertanyaan berikutnya, bagaimana militansi itu tumbuh? Mungkin karena pendekatan yang dibawa dalam perintisan e-procurement di tanah air bersifat partisipatif (ini yang perlu diteliti). Penerapan e-procurement memberi ruang yang sangat besar bagi siapapun untuk mengambil peran.

Yang menarik bagi saya, para penggerak e-procurement di setiap instansi daerah maupun pusat bukanlah para pejabat tinggi. Rata-rata setingkat eselon III dan IV dan sebagian besar adalah staf yang belum memiliki eselon. Memang pembinanya biasanya Asisten Daerah.

Yang pada akhirnya menjadi sangat menarik, dengan peran mereka pada kegiatan menggerakan e-procurement, banyak contoh teman-teman itu mendapat promosi jabatan. Banyak yang dari eselon IV ke eselon III atau yang staf menjadi eselon IV. Ada juga beberapa yang berhasil mendapat promosi menjadi kepala dinas. Untuk yang terakhir ini saya belum menginventarisir. Tapi cukup banyak.

Namun demikian, yang saya kira penting adalah mereka semua tahu dan paham dengan peransertanya. Mereka paham betul mengapa mereka harus ambil bagian dalam gerakan merintis e-procurement di tanah air. Mereka paham karena mereka juga banyak yang pernah menjadi panitia pengadaan, yang pasti sangat tidak menyenangkan.

Tampaknya, keyakinan akan makna eksistensi mereka dalam membangun pengadaan Indonesia yang lebih baik mampu menguatkan semangat dan hati mereka sehingga tidak pernah merasa lelah memperjuangkan perubahan di bidang pengadaan.



Salah seorang Kepala LPSE ada yang pernah curhat kepada saya, betapa bangganya dirinya saat ini karena merasakan betapa semua orang (panitia pengadaan) datang kepada dirinya untuk diajari aplikasi SPSE. Sesuatu yang tidak pernah terlintas dalam pikirannya selama ini. Artinya, ternyata dirinya bisa sangat bermanfaat bagi banyak orang. Memang bisa sangat kontras dibandingkan dengan seseorang sebagai PNS (pejabat) yang tidak pernah kedatangan tamu yang meminta bantuan. (Jakarta, 23/03/2012).

2 komentar:

  1. Benar pak, bangga menjadi bagian dari LPSE apalagi sebagai trainer, senang bisa berbagi pengetahuan bagi banyak orang, dan selalu dicari orang banyak untuk diajar menggunakan SPSE.

    BalasHapus
  2. Tolong di informasikan bagaimana prosedur pelaksanaan pengumuman pemenang pada saat semua penyedian telah memasukkan SPH?
    apakah para panitia sudah tau SPH penyedia sebelum pengiriman SPH ditutup.
    terimakasih.
    Johannes

    BalasHapus