07/07/15

Award dan Skeptism

Bermula dari status Bu Ika Merdeka "Merenungkan berbagai award yang diterima Pemprov Jabar. Tentunya diperoleh dari institusi yang kredibel."  Sampai tulisan ini dibuat sudah ada 20 yang "like".
Bu Ika Merdeka adalah Kepala Balai LPSE Provinsi Jawa Barat. Bagi perjalanan e-procurement, Bu Ika adalah sosok yang tidak bisa dipisahkan dari LPSE.  Bu Ika adalah orang yang terlibat dari sejak awal perjalanan e-procurement di tanah air.

Walaupun domisili dan tugasnya di Jawa Barat, tetapi beliau telah banyak mewarnai pembentukan LPSE di banyak daerah di tanah air. Rasanya, banyak LPSE yang pada saat akan didirikan melakukan studi banding ke LPSE Jawa Barat. Bisa dimaklumi, karena LPSE Jawa Barat adalah salah satu dari LPSE Percontohan (Pilot Project). Bahkan, bila hari ini setiap tahunnya LPSE Jawa Barat menerima penghargaan (Award) dari LKPP, semua orang maklum dan menganggap pantas.
 
Bagi saya, Award yang selama ini saya berikan dan yang saya terima adalah suatu "pengakuan kepada prestasi, dedikasi dan kesungguhan untuk maju". Pengakuan penting bagi si penerima karena pengakuan berkaitan dengan eksistensi diri. Pengakuan dalam bentuk award, siapapun pemberinya, akan selalu berdampak positif bagi penerimanya (besar atau kecil).

Award sama dengan hukuman dalam sifat sebaliknya. Namun saya pribadi lebih cenderung ingin selalu memberi sesuatu yang sifatnya apresiatif dan positif yaitu "award". Namun demikian, ada saja komentar yang skeptis seperti  "Hariadi Saptadji: Beginian ini jaman sekarang bukan hanya diterima tetapi dikejar ......  Rasanya periode gubernur sebelum ini sih gak terdengar begitu banyak award diperoleh. Bukan rahasia juga kalau lembaga pemberi award itu juga punya motif komersial ..... money, money, money."

Bu Ika Merdeka sendiri merespon sbb: "Pak Hariadi Saptadji, kalau pemberi award institusi pemerintah motifnya bagaimana? apakah seperti yang disampaikan Pak Ikak Patriastomo?"

Sekali lagi seperti yang saya tulis di atas, LKPP sebagai instansi yang berkepentingan terhadap berjalannya program implementasi e-procurement tentunya perlu menggunakan berbagai cara untuk mendorong para pembangku kepentingan bergerak.

Bagaimanapun, birokrasi adalah kumpulan pribadi-pribadi yang punya perasaan, punya kehendak dan sifat-sifat luhur manusia. Prakarsa, hasil kerja dan kesungguhan melakukan perbaikan sesuatu bagi masyarakat perlu diapresiasi, sekecil apapun apresiasi ataupun karyanya. Itu yang membedakan manusia bukan mesin. Termasuk skeptism terhadap lingkungannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar