20/02/10

Catatan Seorang Panitia Pengadaan

Pada acara Simposium Ahli Pengadaan di Bappenas tahun 2007, saya sangat terkesan dengan paparan yang disajikan dengan sangat tulus oleh Pak Tugiman dari Bogor. Bagaimana beliau pada waktu itu mengajak kita semua para pengelola pengadaan bisa memandang tugas Panitia Pengadaan sebagai bagian dari ibadah kita, sehingga beban bisa ringan karena semata-mata melihat itu semua sebagai ibadah kita. Berikur cuplikan paper beliau.

“Long Road To Heaven”
-Sebuah upaya kecil berbuat yang benar-

Kesadaran Pejabat Pembuat Komitmen, Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan pihak lain yang terlibat dalam pengadaan untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa lebih transparan layak untuk diapresiasi karena akan mengantarkan tercapainya cita-cita Keppres 80 tahun 2003 yaitu efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel.

Upaya untuk menyadarkan para pihak yang terlibat dalam pengadaan barang/jasa memerlukan waktu panjang dan meminta banyak korban baik dari penyedia maupun pengguna jasa yang belum terbiasa dengan gaya baru.

Di tengah angin segar perubahan tersebut, muncul tantangan karena sebagai hasil dari reformasi seperti pemilihan kepala daerah langsung, menguatnya fungsi legislatif di daerah dan dibukanya kran bersaing dengan pengusaha luar negeri.

Di tengah tantangan itulah saya berkarya dan menerima suratan nasib sebagai panitia pengadaan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor selama hampir lebih kurang 3 tahun mulai tahun 2004 sampai 2007.

Berbagai tantangan, godaan dan cobaan telah menempa dan memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga bagi penulis sehingga berharap hal tersebut akan menjadikan penulis lebih dewasa, pintar dan cermat dalam bertindak. Walaupun bukan makhluk suci layaknya malaikat, penulis berkeyakinan bahwa jalan lurus yang ingin penulis tempuh merupakan jalan teraman, baik dari sorotan KPK dan masyarakat maupun dari sorotan Allah SWT. Jalan ini memang sangat terjal dan berliku serta penuh dengan duri sehingga sangat tepat apabila penulis menyebutnya “Long Road To Heaven’.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan yang ada:
1. Memberi bukti kepada anggota DPRD bahwa pelelangan yang dilakukan oleh panitia benar-benar fair sehinggga tidak mungkin menentukan siapa yang harus dimenangkan apabila semua titipan oknum harus dipenuhi. Untuk meyakinkan bahwa panitia berpihak maka anggota DPRD perlu diajak untuk mengawasi dan menghadiri acara aanwizjiing, pemasukan dan pembukaan penawaran. Dari beberapa kejadian pada akhirnya semua pihak dapat memahami dan mengerti mekanisme pelelangan dan tidak lagi campur tangan dalam proses pelelangan.

2. Pada tahap awal, panitia seyogyanya membuat kesepakatan dengan atasan bahwa panitia akan diberi kebebasan untuk melaksana kan tugas secara independen tanpa ada intervensi dari atasan. Panitia juga agar terus mengingatkan tentang aturan-aturan yang harus dipegang dan konsekuensi apa yang akan diterima oleh masing-masing pihak apabila melanggar aturan. Tidak lupa sedikit memberi contoh beberapa pejabat yang masuk penjara gara-gara kasus pengadaan barang/jasa.

3. Menyamakan visi melalui disikusi dan silaturahmi nonformal antar panitia baik sesama dinas maupun antardinas. Anggota Panitia yang dipilih hendaklah orang-orang yang memang memiliki ilmu dan pengalaman yang mumpuni di bidang pengadaan barang/jasa sehingga tidak akan menjadi masalah di kemudian hari.

4. Membangun komitmen panitia dan pejabat pembuat komitmen untuk melaksanakan pelelangan secara benar sehingga mempermudah mengubah peri laku penyedia jasa. Ancaman dari penyedia jasa mulai dari hal nampak sampai yang ghaib tetap dihadapi sebagai suatu pembela jaran hidup yang sangat berharga. Selanjutnya, penerapan sanksi berupa blacklist kepada penyedia jasa yang melakukan penyim pangan telah banyak merubah perilaku penyedia jasa.

5. Belajar dan terus belajar merupakan solusi yang sangat tepat untuk membuka tabir ketidaktahuan terhadap suatu permasalahan. Banyak bertanya kepada orang-orang yang ahli seperti Bappenas selama ini telah cukup membantu panitia dalam menjalankan tugasnya. Beberapa kekeliruan panitia selama ini perlahan tapi pasti diperbaiki melalui pembelajaran secara praktek. Walaupun risiko yang dihadapi berupa pelelangan diulang atau dibodoh-bodohin.

Saya berkeyakinan bahwa menjadi panitia lelang merupakan salah satu sarana atau jalan untuk mencapai syurga-Nya.

Jalan ini merupakan jalan panjang yang pasti akan selalu penuh dengan duri dan godaan yang apabila ikhlas dan berkeyakinan untuk mendapat pahala dari Allah SWT akan berakhir dengan balasan setimpal yaitu syurga. Memang it’s a long road to heaven.

Oleh : Tugiman, Dinas Kesehatan Kab. Bogor.

(Tulisan disajikan pada Simposium Ahli Pengadaan Nasional Ke 2, Bappenas, 5 Desember 2007).

1 komentar: