02/03/14

Cintailah Pekerjaanmu, Catatan Seorang Ikak G. Patriastomo

Kalau tidak salah ingat, sejak duduk di bangku kelas 5 SD, saya telah menyukai hal-hal yang berkaitan dengan teknik dan arsitektur. Mungkin karena Bung Karno dari ITB, maka pada saat itu sudah ada keinginan bisa kuliah di ITB dan menjadi seorang insinyur. Mungkin pula karena membaca buku "Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat" karangan Cindy Adams sehingga punya keinginan itu

Di samping buku itu, membaca buku-buku fiksi seperti karangan Jules Verne: "20.000 kaki di Bawah Permukaan Laut", atau buku-buku seperti tentang "Bintang-Bintang di Alam Raya" dan "Pengalaman Ekspedisi Ilmiah Terkenal" juga menjadi buku kegemaran, yang saya baca berkali-kali. Yang saya ingat, saat itu ada seorang mahasiswa Undip atau IKIP yang kost di tempat kami tinggal yang memberi buku-buku itu. Kami memanggilnya Om Hasan, dari Kuningan.

Kalau boleh berbagi, saya selalu mencoba melakukan sesuatu karena didorong oleh rasa kewajiban dan sebagai tanggung jawab atas amanah yang diberikan kepada saya. Kemudian saya akan mencoba membangkitkan ketertarikan pada pekerjaan tersebut. Mungkin karena itu, saya dapat selalu mencintai semua pekerjaan yang diamanahkan dan menekuninya. Harapannya semuanya akan berjalan dengan baik dan lancar. Dengan memahami pekerjaan yang kita geluti kemudian berusaha seoptimal mungkin, kita dapat mengembangkannya supaya bermanfaat bagi institusi, masyarakat dan negara.

Begitu lulus tahun 1996, sesuai bidang pendidikan, saya memulai karir dengan memimpin perencanaan dan pengawasan beberapa proyek di berbagai kota dan kabupaten seperti Cirebon, Subang, Karawang, Rangkas Bitung, Tasikmalaya dan Kalimantan Timur.

Tahun 1991, selesai pendidikan Magister di bidang perencanaan wilayah dan kota di ITB, saya mulai terlibat dengan koordinasi pembangunan perkotaan. Tahun 1994 saya baru memulai karir  di Bappenas. Bapak Sugeng Rahardjo (yang saat itu menjadi pembimbing saya) adalah orang yang mendorong saya berkarir di Bappenas. 

Awal karir saya ini adalah bidang kerjasama ekonomi luar negeri,  khususnya administrasi usulan dan kontrak-kontrak proyek pinjaman luar negeri. Bidang yang sangat tidak berhubungan dengan pendidikan saya. Atasan langsung saya pada saat itu adalah Bapak Agus Rahardjo (saat itu masih Kasie) yang sekarang menjadi Kepala LKPP, dan masih menjadi atasan saya saat ini. Hehehe...

Keterlibatan di bidang pengadaan, dimulai tahun 1995, dengan  keterlibatan saya pada  kegiatan Tim Evaluasi Pengadaan di Bappenas (Tim Keppres 6 Tahun 1995) yang bertugas menyetujui kontrak proyek-proyek besar. Sejak saat itu saya mulai ikut merumuskan dan menyusun Keppres 18/2000 dan Keppres 80/2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa, termasuk ikut dalam proses pembentukan LKPP (sejak 1999) dan terbentuk tahun 2007.

Di tahun 2003 awal, saya mulai merintis pengembangan e-Procurement sampai pada akhirnya menjadi Direktur e-Procurement LKPP tahun 2008 s/d 2013. 

Sejak tahun 2005 merintis pembentukan IAPI (Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia) yang pada akhirnya terbentuk pada tahun 2008 melalui Konggres I IAPI di Semarang yang terselenggara atas kerjasama anggota IAPI, UNDIP, ADB dan LKPP. 

Pada tahun yang sama saya mulai menggulirkan implementasi e-procurement dan pembentukan LPSE di 600 K/L/D/I yang hasilnya pada akhir tahun 2013 telah mentransaksikan pengadaan sebesar Rp. 470 trilyun dengan nilai penghematan sebesar Rp. 44 trilyun. Saat ini saya telah menjabat Deputi di LKPP. Saya merasa masih banyak hal yang harus dilakukan. 

Lepas dari semuanya itu, saya selalu berharap bisa mencintai pekerjaan yang ada di depan saya, ikhlas atas upaya kita, dan juga berharap semuanya bisa menjadi ibadah saya.

(kutipan tulisan di Majalah Procurement Indonesia).